AMBIL KEDAULATAN ITU, BUKAN DI BERIKAN.


https://www.channelindependenpost.eu.org. Jakarta (19/06) - Kita semua tahu kebijakan Negara amerika sebagai polisi dunia benar-benar mencengkram dunia dengan kebijakannya yang represif menekan. Ucapan henry Kissinger sebagai dewa nya “foreign policy-nya” amerika adalah perilaku amerika yang tidak pernah berubah : Control oil and you control nations; control food and you control the people.

Lalu ada sebuah pernyataan lainnya juga yang sangat keras menunjukan kesengajaan mengelola negara lain  tersbeut : " US strategy deliberately destroyed family farming in abroad and led to 95% of all grain reserves in the world being under the control of six multinational agribusiness corporations”.

Terjemahan bebas, strategi amerika dengan sengaja “merusak” pertanian sehingga 95% gandum dunia di kendalikan oleh 6 perusahaan multinasional (milik Amerika). 

Itu artinya amerika mau mengendalikan “people”. Sebagai catatan saja, mie instant bahan dasarnya apa? dan mie mie lainnya di indonesia 100% import bahannya. Sementara makan mie sudah jadi makanan utama setelah beras dan nasi di indonesia.

Lalu panganan lain kita urai setelah ini. Intinya, ketahanan pangan sebuah Negara tidak akan mudah atau DIBUAT SULIT MANDIRI selama tidak faham geopolitik dan geostrategic Negara adikuasa. Faktanya hingga saat ini  9 bahan pokok plus bumbu Indonesia masih bergantung negera besar luar yang hulunya ya mereka juga. Kalau tidak china ya amerika.

Ketidak ber daulatan pangan itu bukan masalah pertanian. Itu masalah PERTAHANAN NASIONAL.

Jalur minyak dunia semua di kawal “American fleet”. Naval fleet atau armada laut amerika adalah armada terbesar didunia. Seluruh kekuatan naval di dunia baik rusia, china, inggris, perancis dan Negara lainnya di jumlahkan baru sama dengan kekuatan armada angkatan laut amerika.

Armada laut terbesar adalah 7th fleet atau armada ketujuh yang mengawasi Indo-Pasifik yang wilayahnya menjangkau, SAN diego, Honolulu, Vanuatu hingga diego garsia di Maldives berpusat di Okinawa dan Indonesia masuk wilayah 7th fleet ini.

Ketika jembatan selat sunda akan di bangun dengan pihak china. Agenda tersebut batal. Mengapa? Amerika tidak mau selat sunda di buat jembatan karena armada jalur armada ke 7th melewati selat sunda tidak lewat Selat Malaka. Dan amerika tidak mau 100 meter di atas armadanya ada “barang china” yang bisa memonitor gerakan kapal mereka.

Indonesia apakah faham dengan kondisi ini. Jaman SBY juga di jaman sekarang, kabinetnya sedikit naif jika ber urusan dengan kondisi ini.  karena kita mau mengajak NKRI berdaulat. Ini juga bukan dalam rangka anti pejabat.

Disini mulai banyak yang “klik- nyambung” bahwa ada pertarungan “el clasico” di selat malaka yang Malaysia Indonesia terlalu  faham akan bahaya laten. Armada china lewat militer, armada amerika lewat selat sunda. Perdagangan lewat selat malaka dengan hub singapura dan port kelang yang mendapat banyak manfaat. Indonesia? Dulu ada pulau, tetapi kalah diplomasi maritim. 

Jadi faham kenapa dulu aceh goyang terus, ada GAM dan lain sebagainya. Ya karena ada “manfaat besar” buat internasional, jadi pasti ada pemainnya. Ada “state sponsor”nya. Dan harus di selesaikan di Helsinki lagi, baru reda, namun tetap kalah diplomasi internasional nya. 

Jadi kalau kembali ke pangan, tentu kita ke oil, ke jalur malaka dan cerita tentang Okinawa serta benteng di Kentucky. mulai melihat gambaran besarnya ? Cerita selat sunda sama Aceh. 

[Red]

Post a Comment

0 Comments