https://www.channelindependenpost.eu.org. MAKASSAR (30/05) - Terkait dugaan 60.000 Paket Sembako Covid-19 yang diselewengkan, Ansar dalam hal ini selaku Direktur Lembaga Anti Korupsi (LAKSUS) Sulawesi Selatan angkat bicara dibeberapa media terkait hal tersebut.
Sebagaimana diketahui sumber penganggaran 60.000 paket sembako ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar. Olehnya itu, menurut Ansar LAKSUS akan segera melayangkan laporannya ke POLDA SULSEL, terkait adanya dugaan penyimpangan penyaluran paket bantuan sembako Covid-19 di Kota makassar.
Muchtar Tahir selaku Kepala Dinas Sosial (KADINSOS) Kota Makassar, saat dikonfirmasi via Whatsaapnya mengatakan,” bahwa Ansar sudah berkomunikasi dengannya, mungkin beliau sudah paham untuk mekanisme penyaluran untuk Makassar.” Imbuhnya.
"Lanjut Muchtar,” adapun paket sejumlah 60.000 itu manajemennya ada, sementara bantuan lain juga ada penanggung jawabnya, dalam setiap penyaluran kami dikontrol oleh APIK dan BPKP" ucap Kadinsos Makassar tersebut.
Sementara Ansar, Saat dikonfirmasi oleh awak media untuk dimintai keterangan terkait tanggapan Muchtar Tahir perihal mekanisme dan manajemen penyaluran 60.000 paket sembako tersebut yang telah dikomunikasikan mengungkapkan, "Direktur Lembaga Anti Korupsi(LAKSUS) Ansar, mengemukakan Dimana pembelian paket APBD itu, menurut Anshar bukan sebanyak 60.000 paket. Ungkapnya.
Lanjut Ansar, "Saya mensinyalir jika pihak Dinas Sosial dan pihak swasta ada permainan kongkalikong. Dalam memainkan harga tersebut. Sehingga kami menduga terdapat adanya selisih harga. Dengan modus sengaja menyatukan paket bantuan dari swasta dan bantuan sembako dari APBD".
Direktur Lembaga Anti Korupsi (LAKSUS) ini, sudah bisa mengambil langkah-langkah konkrit terkait paket sembako tersebut. Agar tidak menjadi sorotan bagi publik yang beranggapan adanya main mata antara Oknum LAKSUS dan Oknum DINAS SOSIAL Kota Makassar.
Menurut (MF) salah seorang Masyarakat yang dikonfirmasi mengenai carutmarutnya pemabgian sembako Pemkot Makassar dimasa pandemi covid 19 ini mengatakan, “sangat disayangkan sekali sikap dari pejabat-pejabat yang berwenang dalam hal ini, mereka hanya diam melihat masih banyak warga masyarakat yang tidak mendapat bantuan itu. Saya merasa seolah-olah sembako ini hanya untuk kerabat dari orang-orang diatas, sementara kepeduliannya bagi masyarakat kelas bawah tidak ada.” terangnya.
[Red].

0 Comments